TUGAS IBD BAB 2
TUGAS
ILMU BUDAYA DASAR
CONTOH
KASUS BAB 2
MANUSIA
DAN KEBUDAYAAN

NAMA
: JEANE BOBBY LESTARI
KELAS
: 1EA20
NPM
: 15214610
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2014
Hubungan antara manusia, masyarakat,
dan kebudayaan
3. Hubungan antara manusia,
masyarakat, dan kebudayaan
a. Pengertian Manusia
Secara
bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin),
yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu
menguasai makhluk lain). Secara
istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan
atau realitas, sebuah kelompok atau seorang individu. Definisi manusia adalah makhluk yang diciptakan
oleh Allah dan dianugerahiNya akal, hati, fisik. Yang membedakan antara manusia
dengan hewan adalah akal. Maka ada yang berpendapat bahwa manusia itu hewan
yang berakal. Karena dari segi fisik memang tidak ada beda dengan hewan tetapi
yang membedakannya adalah akal.
Dalam hubungannya
dengan lingkungan, manusia merupakan suatu oganisme hidup (living organism). Terbentuknya pribadi seseorang dipengaruhi oleh lingkungan
bahkan secara ekstrim dapat dikatakan, setiap orang berasal dari satu
lingkungan, baik lingkungan vertikal (genetika, tradisi), horizontal
(geografik, fisik, sosial), maupun kesejarahan. Berikut ini adalah pengertian dan definisi manusia
menurut beberapa ahli:
· OMAR
MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY : Manusia adalah mahluk yang paling
mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki
3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi
faktor keturunan dan lingkungan
· ERBE
SENTANU : Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya.
Bahkan bisa dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna
dibandingkan dengan mahluk yang lain
· PAULA
J. C & JANET W. K : Manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih
makna dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara
kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan
berbagai kemungkinan.
b. Pengertian Masyarakat
Manusia merupakan
bagian dari kehidupan mahluk sosial yang ada di muka
bumi. Kumpulan dari manusia inilah yang kemudian dikenal sebagai masyarakat.
Pengertian masyarakat sendiri secara umum diartikan sebagai sebuah kesatuan
yang terjadi antara dua orang atau lebih manusia yang berada dalam sebuah
wilayah dalam jangka waktu tertentu atau Masyarakat adalah sekelompok orang
yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian
besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok
tersebut. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan
hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Kondisi Umum yang menyebabkan
munculnya masyarakat sendiri salah satunya disebabkan adanya naluri
alami manusia sebagai mahluk sosial. Sehingga manusia tidak akan bisa hidup
sendiri tanpa adanya hubungan dengan manusia yang lain. Beberapa
Pengertian masyarakat yang dikemukakan oleh para ahli sosiologi, diantaranya
adalah sebagai berikut :
· Selo
Sumardjan. Menurutnya, Masyarakat merupakan sekelompok orang yang tinggal
secara bersama serta mampu menciptakan kebudayaan.
· Karl
Marx. Menurut pakar pemikiran yang dikenal dengan Marxisme ini, masyarakat
didefinisikan sebagai sebuah struktur organisasi yang muncul sebagau akibat
adanya perbedaan diantaranya berbagai kelompok yang terpisah di bidang ekonomi.
c.
Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan sangat erat hubungannya
dengan masyarakat. Menururt Melville J.
Herskovits dan Bronislaw Malinowski, mengemukakan bahwa segala sesuatu yang
terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh
masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism. Menurut Herskovits, memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang
turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut
sebagai superorganic. Andreas Eppink, kebudayaan mengandung
keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan
struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala
pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat. Menurut Edward Burnett
Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah
sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut,
dapat diperoleh pengertian “kebudayaan
adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem
ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari ”. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda
yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku
dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa,
peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang
kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat.
Hubungan antara Manusia,
masyarakat, dan kebudayaan
Dalam hal membahas tentang
hubungan antara manusia, masyarakat, dan kebuayaan ketiganya saling berhubungan
satu sama lain . Masyarakat adalah suatu organisasi manusia yang saling
berhubungandengan kebudayaan. Mc Iver pakar sosiologi politik pernah
mengatakan:”Manusia adalah makhluk yang dijerat oleh jaring – jaring yang
dirajutnya sendiri”. Jaring – jaring itu adalah kebudayaan. Mc Iver ingin
mengatakan bahwa kebudayaan adalah sesuatu yang diciptakan oleh
masyarakat tetapi pada gilirannya merupakan suatu kekuatan yang mengatur
bahkan memaksa manusia untuk melakukan tindakan dengan “pola tertentu”. Kebudayaan
bahkan bukan hanya merupakan kekuatan dari luar diri manusia tetapi bisa
tertanam dalam kepribadian individu . Dengan demikian kebudayaan merupakan
kekuatan pembentuk pola sikap dan perilaku manusia dari luar dan dari dalam.
Unsur paling sentral dalam suatu kebudayaan adalah nilai – nilai yang merupakan
suatu konsepsi tentang apa yang benar atau salah (nilai moral), baik atau buruk
(nilai etika) serta indah atau jelek (nilai estetika). Dari sistem nilai inilah
kemudian tumbuh norma yang merupakan patokan atau rambu – rambu yang mengatur
perilaku manusia di dalam masyarakat.
Dari uraian tersebut diatas jelas
sekali bahwa kebudayaan merupakan unsur paling dasar (basic) dari suatu
masyarakat, sehingga sampai sekarang sebahagian sosiolog dan antropolog masih
menganut faham cultural determinism yaitu bahwa sikap, pola perilaku manusia
dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaannya. Lawrence Harrison dalam
bukunya “Culture Matters” menggambarkan bagaimana nilai – nilai budaya
mempengaruhi kemajuan maupun kemunduran manusia (Harrison, 2000).
Samuel Huntington memberi contoh bahwa pada tahun 1960-an Ghana dan Korea
Selatan memiliki kondisi ekonomi yang kurang lebih sama. Tiga puluh tahun
kemudian Korea telah menjadi Negara maju, tetapi Ghana hampir tidak mengalami
kemajuan apapun dan saat ini GNP perkapitanya hanya seperlimabelas Korea
Selatan. Ini disebabkan karena bangsa Korea (selatan) memiliki nilai
– nilai budaya tertentu seperti hemat, kerja keras, disiplin dan
sebagainya. Semua ini tidak dimiliki masyarakat Ghana.
Secara umum kebudayaan dapat
didefinisikan sebagai suatu sistem pengetahuan, gagasan, ide, yang dimiliki
oleh suatu kelompok manusia, yang berfungsi sebagai pengarah bagi mereka yang
menjadi warga kelompok itu dalam bersikap dan bertingkah laku. Karena berfungsi
sebagai pedoman dalam bersikap dan bertingkah laku, maka pada dasarnya
kebudayaan mempunyai kekuatan untuk memaksa pendukungnya untuk mematuhi segala
pola acuan yang digariskan oleh kebudayaan itu. Dalam konteks Negara,
kebudayaan merupakan sebuah penentu penting bagi kemampuan suatu Negara untuk
makmur, oleh karena budaya membentuk pemikiran orang – orang mengenai resiko,
penghargaan dan kesempatan. Sementara itu disisi lain, pembangunan pada
dasarnya merupakan proses aktivitas yang bersifat kontinyu dan terencana yang
ditujukan untuk merubah dan meningkatkan kualitas kehidupan sosial
ekonomi kearah yang lebih baik dan wajar dari waktu ke waktu
sumber referensi : http://rags-shark-river.blogspot.com/
https://agusmustakim.wordpress.com/2012/10/10/3-hubungan-antara-manusia-masyarakat-dan-kebudayaan/
Komentar
Posting Komentar